JANGAN BERHENTI! REVOLUSIMU BELUM BERHENTI!

10 November! Sudah tahu kan kalau hari itu adalah Hari Pahlawan!
Waktu itu hari Minggu. Saya sih berharap bisa merayakan Hari Pahlawan dengan pergi ke tempat bersejarah, tapi nggak bisa. Setelah berjarak beberapa hari dari Hari Pahlawan, saya mengusulkan ke Keluargaku bahwa saya ingin mengunjungi Rumah Masa Depannya Bapak Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. Mumpung Lumajang-Blitar nggak terlalu jauh. Saya juga belum pernah kesana sama sekali meskipun dekat. Ketika usulan saya di setujui, rasanya itu seneng banget.
Akhirnya Minggu pagi tanggal 17 November, berangkatlah saya dan keluarga kecil saya menuju Blitar, Kota Bunga. Perjalanan kita lewat Malang dan sampai di Blitar sekitar jam 12 siang. Ada rasa kecewa dalam diri saya, kenapa nggak dulu-dulu kesini, inikan makam bersejarah. Tapi ada senengnya juga sih, akhirnya bisa kesini walaupun telat. Karena ini adalah pertama kalinya buat saya masuk ke Makamnya Ir. Soekarno, saya langsung menuju ke tempat makamnya, melewatkan museum dan sekedar melihat sambil jalan Patungnya Bapak Presiden yang paling saya cintai ini. Saya sama sekali nggak ngerti kalau dari makam nggak boleh keluar lewat jalan yang sama seperti awal. Padahal saya kan pengen kembali, masuk ke museumnya. Ah, tapi bagi saya itu urusan belakang. Yang penting waktu itu saya berhasil duduk bercampur dengan rombongan entah dari mana untuk ikut berdo’a, mendo’akan  Sang Penyambung Lidah Rakyat.
Saya tertegun, beginikah setiap harinya tempat ini? Ramai? Selalu ada jama’ah yang berdo’a di tempat ini bergantian. Saya mulai terharu, hampir nangis. Saya benar-benar mencintai Presiden Pertama Negeri ini, meskipun saya tahu sisi buruk beliau. Setelah khusyuk berdo’a, saya dan keluarga kecil saya keluar melewati jalan yang sudah di tentukan, di jalan itu kita bisa beli oleh-oleh khas yang Identik dengan gambar Bung Karno beserta pesan-pesannya. Di situ terasa sangat penat karena banyak sekali orang-orang yang lewat, terlebih jalan itu mirip sebuah gang yang kecil.
Ketika akhirnya kami keluar, timbullah rasa penasaran pada diri saya. Saya masih ingin masuk ke museumnya. Jadi, dengan di antar kakak laki-laki saya, kembalilah kami berdua cuma untuk memasuki museum. Ada rasa bangga, rasa sedih, dan bermacam rasa lainnya. Akhirnya saya bisa melihat Jas yang di pakai Ir. Soekarno, akhirnya bisa tahu sejarah beliau, dan berbegai macam hal lainnya.


                                 proklamasi
Jas Ir. Soekarno

mata uang jaman dulu

di antara orang-orang hebat


Saya terharu. Dan saya janji bakan belajar yang giat buat Indonesia.
Oh, Sang Putra Fajar ragamu tlah tiada tapi semangatmu masih berkobar hingga saat ini.
Kapan-Kapan travel bersejarah ini akan saya ulangi lagi, karena saya nggak akan pernah bosan.
Sepulang dari makam, kita ke Batu, dan berencana ke BNS. Batu Night Selecta, Hmmm, ini pertama kalinya kesitu, ternyata indah banget.
Nggak perlu jauh-jauh wisata dari rumah ternyata juga banyak yang keren.

Wisata selanjutnya sih pingin ke Puncak Mahameru :p masak gunung segede itu, deket dari wilayah rumah, tapi nggak pernah kesana sih, semoga saja tahun depan bisa! (aamiin)

NB : *masih juga pakek kamera Nokia X2-00

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sayangi masa depan dengan Prive Uri-Cran

Suka Duka Dan Petualangan